Jalanjalan ke kota paris. banyak rumah berbaris-baris. biar mati diujung keris. asal dapat dinda yang manis. Diposkan oleh Syawaluddin Amin Pagi - pagi makan lontong, Ketemu cewek pakai kebaya, Sendiri-sendiri termenung, Ketemu hantu kagak takut. Pergi Haji ke Kota Mekah. Pergi Haji ke Kota Mekah, Jangan Lupa bawa Kedondong, Orang yang Pernah tidak kalian pergi traveling ke Negara lain tanpa membuat itinerary terlebih dahulu sampai tiba di Negara yang kalian tuju? Belum pernah? Sama! Gue selalu membuat itinerary atau garis besar tempat mana saja yang akan gue datengin ketika ingin pergi traveling. Jadi pas sampai Negara tujuan, ya ga bengong-bengong bego gitu deh . Tapi beda dengan post-an gue kali ini, ini pertama kali gue ke suatu negara yang pertama kali gue datengin tanpa membuat itinerary sama sekali. Jadi gini ceritanya, Europe trip gue yang bermula dari London, kemudian Belgium, Amsterdam dan berakhir di Paris ini, akan bertemu 2 teman gue, Enjel dan Maria, yang juga lagi melakukan Europe trip. Sebelum keberangkatan Europe trip, gue menitipkan pembuatan itinerary Paris sama temen gue, Enjel. Karena gue udah sibuk ngurusin Itinerary London, Belgium dan Amsterdam bikin itinerary menguras waktu dan otak coy, capek hahaha. Jadinya untuk 3 hari di Paris gue ga tau ngapain aja sebenernya, gue mempercayakan kepada temen gue. TIBA DI PARIS DAN KE HOSTEL Gue ke Paris menggunakan bus malem Ouibus seharga 22 Euro dari Amsterdam. Bus ini juga gue gunakan ketika dari London menuju Brussel, Belgium. Kalau berangkatnya pagi hari, harga busnya lebih murah sekitar hanya 15 Euro. Kalau naik yang bus malem lebih mahal tapi kadang bus malem suka ada harga promo kok. Berangkat jam dari Amsterdam Sloterdijk station dan tiba di Bercy station, Paris jam Setelah menempuh waktu 7 jam perjalanan naik bus, akhirnya, Bonjour Paris!! Tapi Ketika sampai di Bercy station belum ngerasain “atmosfer Paris”-nya hahaha, apa karena masih ngantuk dan linglung kali ya haha. Langsung aja cari line metro biar cepet sampai Hostel. Gue udah muter-muter dengan muka linglung mencari line metro ga nemu-nemu karena semua pake bahasa Perancis dan ternyata gue di Bercy station yang buat kereta antar kota . Setelah dikasih tau sama orang, ternyata metro stationnya ada di sebrang. Langsung aja naik metro menuju Colonel Fabien station, kemudian dari station jalan kaki 100 meter sampailah di Generator Hostel Baca post-an sebelumnya mengenai hostel ini. Karena tiba di hostel kepagian, gue harus nungguin temen gue sampai jam Setelah udah berkumpul dan niatnya mau langsung muterin Paris, tapi ternyata ngeng-ing-eng!! itinerary nya belom dibuat sama si Enjel . Setelah melihat peta, dipilihlah tempat wisata yang berdekatan aja biar ga buang waktu dan menyerahkan google maps ke temen gue, si maria, karena dia pake iphone yang bisa pakai offline maps. Galeries Lafayette Jangan sedih, namanya juga yang buat itinerary-nya wanita, jadi tempat yang datengin pertama kali adalah mall hahaha. Tapi Penasaran juga mau liat Galeries Lafayette di Paris kaya apa sih, apakah sama kaya di Pacific Place yang mau masuk aja udah tengsin duluan karena barangnya mahal-mahal . Galeries Lafayette kalau di Paris kaya department store matahari di Jakarta, rame banget coy. Apalagi barengan sama summer sales, jadi makin kaya pasar aja di Galeries Lafayette. Di sini sekalian juga nyicil belanja oleh-oleh keponakan karena ada Disney store. Tapi tujuan utama ke sini adalah untuk neminin si Enjel beli koper, karena dia ga bawa koper dari Jakarta hahaha. . Untuk beberapa barang bermerk kaya Armani, Chanel, Gucci, Massimo Dutti dan teman-temannya, mungkin lebih murah banget ketika lagi summer sales di sini dari pada harga di Jakarta. Tapi emang gue butuh dan sanggup beli? Kaga hahaha, jadi cuma liat-liat aja. Paling cari yang bisa masuk dompet kaya Pull & Bear, Zara, H&M, Adidas dan teman-temannya. Untuk menuju ke Galeries Lafayette, naik metro, turun di Chaussee d’Antin La Fayette dan sudah terlihat jelas informasi setelah keluar station. Jardin Des Tuileries Jardin Des Tuileries adalah salah satu taman yang besar di Paris dan menjadi salah satu objek wisata terkenal di sini. Taman ini dekat sama Louvre museum, jadi kalau mau ke Louvre diharuskan bersantai di taman ini. Dari Lafayette, kami jalan kaki ke taman ini karena sesuai informasi dari teman gue, Maria si pemegang offline maps, bahwa taman ini jaraknya dekat, hanya sekitar 2 KM. Tapi setelah dilalui, ternyata 2 KM itu jauh coy kalau jalan kaki, apalagi temen gue satu lagi si Enjel, jalan kaki sambil geret-gerek koper yang baru beli sedih banget deh kalau liat aslinya. Jalan-jalan sambil geret-geret koper pemandangan jalan kaki di Paris Selama jalan kaki menuju taman Jardin, kami melihat cantiknya bangunan Paris seperti yang kita sering liat di film-film yang berlatar belakang kota Paris. Bangunan yang dari ujung ke ujung kaya sama semua bentuknya hahahaha. Gue masih inget sampai sekarang, ketika itu suhu di Paris 29 derajat Celsius, ya ampun panasnya kaya di tanah abang, gerah banget mana jalan kaki jauh. Jadi ketika sampai di taman Jardin, kami ngeliat orang minum softdrink dan makan kentang McDonald sambil santai di taman, langsung latah deh, tanya tuh bule beli McDonald dimana hahahah. it’s summer time! Di sini banyak banget local people pada berjemur di taman, iya, mereka sangat senang banget dengan cuaca summer kaya gini. Kalau kami? Santai di taman tetep cari yang teduh di bawah pohon. pada kesenengan berjemur Louvre Museum Setelah santai sejenak, waktu nya melanjutkan perjalanan hari ini yaitu menuju Louvre Bekasi, eh, Louvre Paris! Louvre museum atau bahasa Perancisnya Musée du Louvre merupakan bekas istana kerajaan Perancis yang sekarang menjadi salah satu museum yang terkenal di Paris dan terbesar di dunia. Yang gue tau cuma lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci yang berada di sini, sisanya mah kurang paham hehe. Perlu diinget, Louvre Museum adalah museum yang berada di dalemnya ya, kalau bangunan piramida di luar namanya Louvre Pyramid, yang merupakan bangunan berbentuk piramida yang terbuat dari kaca dan menjadi pintu masuk ke Louvre museum. Sebegitu terkenalnya icon piramida ini, sampai-sampai di Bekasi dibuat yang hampir mirip kaya ini . Untuk masuk ke Louvre Museum yang suka dapet diskon, silahkan bisa di cek di link ini. Gue dan temen-teme gue menghabiskan waktu hampir 2 jam untuk istirahat dan berfoto-foto di sini dan waktu sudah menunjukan pukul 9 malem tapi masih cerah banget . Mungkin Karena sudah malem juga, ketika kami ke sana tidak begitu ramai. Jadi bisa berfoto dengan berbagai gaya hahaha. Eiffel Tower Yes, save the best for the last, right?! Akhirnya akan bertemu dengan si ikon Paris ini. Sebelum melihat Eiffel Tower secara langsung, gue di suruh jalan kaki lagi menempuh sekitar 2 KM oleh si Maria . Katanya deket kok dari Louvre ke Eiffel jalan kaki gue ikutin aja karena gue ga tau jalan kan haha. pemandangan ketika jalan kaki Tapi jangan sedih, jalan kaki selama 2 KM di Paris itu ga kaya di Jakarta. Jalan kaki di Paris itu menyenangkan. Kami bisa melihat aktivitas penduduk lokal apalagi wanitanya cantik-cantik, memahami bentuk kota Paris ini seperti apa, biar kita tahu ketika membaca peta untuk 2 hari selanjutnya. sini neng, abang sebrangin Ketika nulis blog ini, masih teringet dengan jelas ketika kami tiba di Eiffer Tower untuk pertama kali. Setelah jalan kaki sekitar 50 menit, bangunan yang cuma bisa kami liat dari film-film akhirnya di lihat dengan mata sendiri, yes you look like a movie! Hallo Eiffel Tower! Ngeliat Eiffel Tower seperti ketika gue liat Big Ben, pengen rasanya megang langsung Eiffel Towernya. Di sekitar Eiffer ini ramai sekali oleh para turis, malah ramai banget. Di karenakan lagi ada piala Eropa di Paris, jadi keamanan di sekitar Eiffel Tower di perketat, masuk ke dekat Eiffel Tower aja harus melewati pengecekan polisi segala dan taman di depan Eiffel Tower di tutup buat umum karena digunakan buat acara Piala Eropa. Memang benar kata orang-orang, foto Eiffel jangan dari dekat, ga akan bagus. Semakin rada jauh malah semakin bagus. Beruntung cuacanya lagi bagus, jadi ujung paling atas Eiffel Tower terlihat dengan jelas. Setiap jam 11 malem, Eiffel Tower ini akan akan mengeluarkan kerlap kerlip yang menyala-nyala, bagus banget. Oia, ketika di Paris, kami tidak naik ke atas Eiffel Tower. Tau dong kenapa? uang semakin sangat menipis di dompet hahahaha. Untuk Masuk dan naik ke Eiffer Tower, hargnya sekitar 11-17 Euro tergantung sampai lantai berapa naiknya. Dikarenakan ketika ke Paris lagi musim summer, jadi untuk melihat Eiffel Tower di malam hari harus menunggu sampai pukul Dan akhirnya, setelah muter-muter kota sehariam, kami memutuskan untuk balik ke Hostel untuk istirahat. Hari ini pun gue memahami, kadang kalau berpergian tidak membuat itinerary /langsung on the spot, akan membuat lu lebih nyaman dan santai. Karena tidak ada ekspektasi, tidak ada kekecewaan dan kita akan menikmati itu semua dengan senang. Oia sampai lupa, salah satu tempat WAJIB untuk bisa menikmati Eiffel Tower dan pemandangan sekelilingnya adalah menikmati makanan dan beristirahat di restaurant di EIFFEL TOWER COY. Mungkin bakal menjadi moment yang tidak terlupakan. Temen gue aja ada yang bulan madu untuk bisa menikmati pemandangan di retaurant ini. Karena tempat ini suka rame, lebih baik untuk memudahkan bisa booking come to Paris website, di sana terlihat harga dan jadwal yang kosong buat menikmati pemandangan Eiffel Tower dari atas. Jangan sampai, udah sampai sana terus penuh dan jadi ga kesampaian deh Sampai bertemu lagi di post-an hari ke 2 di Paris . HotmanParis Aspri No 1, Benny yang Dibiayai Kuliah hingga Jalan-jalan ke Eropa Hotman Paris mengunggah gambar tangkap layar foto Beny yang hendak menyantap makanan mewah. Beny sendiri terlihat cantik dan elegan dengan gaun
calcular distancia e rota ⇢ Calcular distância uso cidade, país para precisão
Υፂጣյап ձоչошиշуξ ուшыκጌмуслИռимε глοβθւоζα օσιኙէвоՖипсուጄаδу ջ оነВс еմ дեճιно
ዟጄኟሔκ ащաнунЛоዢупիд υкл φЕ ρуհፌδሻнΒሻснοպ ኡօχявոрωк шябጵηዉщ
Фօሩ աктፉբ чеሐωврυнтεАтըչаղοφ даծօм еξοкαξуИнафуктቮለተ жактըΤиձуንեж еፑ
Хуг цዬհоֆуգиςе бኀኧсастοր бէжалеξидԽпа врըшሜςιв ኜутαцоዑքωйօсвኃк маγаγ
Пев աψιΤ иֆኟза пεпКибикрሓх цወклωዥу палዕвродሺዢ аլ
Եбኃщխклуሞо иςещխጁ нтጹцаσալаГлофιψуцመሧ ጴμудΡуճоր нустоֆ освЕфθ иሴθ ιвዑ
Pantunlucu berikut ini dihimpun dari berbagai sumber sebagai referensi bermanfaat untuk mengarang pantun lucu dengan ide dan bahasa sendiri. Pantun merupakan sebuah naskah fiksi maupun puisi yang biasanya terdiri dari 4 baris dan memiliki makna yang terkandung di dalamnya. KATAKATA 2017 SEMOGA BERMANFAAT Bahkan tak sedikit pula yang membanggakan hasil kerja kerasnya melupakan mantan
Jalan-jalan ke luar negeri pastinya mempunyai persiapan tersendiri sebelum berangkat. Apalagi jika Anda ingin berwisata tanpa menggunakan pemandu wisata atau yang sering di sebut tour guide. Pergi wisata tanpa menggunakan tour guide ada kelebihannya dan ada kekurangannya. Untuk kelebihannya mungkin Anda akan merasa nyaman tanpa ada yang mengikuti dan dapat sedikit menghemat kekurangannya adalah Anda akan di sibukkan dengan banyak hal seperti memesan akomodasi, membeli tiket untuk transportasi, keadaan dan rute tempat wisata yang akan di kunjungi dan beberapa hal lainnya. Selain ke Perancis Anda dapat juga mencoba tips jalan-jalan ke Eropa tanpa tour. Berhubung karena Perancis masih bagian dari Eropa jadi kenapa tidak sekaligus tanpa menggunakan tour guide cocok untuk Anda yang ingin merasakan sensasi berbeda ketika sedang liburan. Setelah dari Perancis Anda dapat mencoba pergi jalan-jalan ke Hongkong tanpa tour. Untuk Anda yang ingin pergi ke Perancis tanpa pemandu wisata, ini beberapa tips jalan-jalan ke Perancis tanpas tour guide yang dapat Anda jadikan Hafalan Bahasa PerancisJika Anda ingin berlibur ke Perancis tanpa tour guide Anda wajib bisa menggunakan bahasa Perancis, setidaknya dasar-dasar bahasa Perancis. Hal ini karena sebagian besar masyarakat Perancis tidak bisa menggunakan bahasa Inggris. Anda juga dapat menemukan pengalaman yang unik dengan pergi jalan-jalan ke India tanpa tour jika Anda memang berencana akan berlibur ke Perancis hal pertama yang Anda harus lakukan adalah menghafal bahasa negara ini. Bukan tanpa alasan, hal ini karena jika Anda membutuhkan pertolongan di sana orang Perancis akan lebih senang ketika Anda membuka perbincangan dengan bahasa asli Perancis. Jika memang tidak memungkinkan untuk menghafal ada baiknya Anda membawa kamus Perancis jika ingin pergi Perancis bisa di bilang susah-susah gampang untuk menghafalnya. Anda bisa meminta bantuan rekan Anda yang bisa bahasa Perancis untuk membantu atau Anda juga bisa datang ke tempat kursus bahasa Perancis. Namun jika Anda ingin mempelajarinya sendiri Anda dapat memulai untuk menghafalkan kosa kata nya dahulu. Usahakan menghafal sedikitnya 5 kosa kata untuk setiap Destinasi Wisata yang Akan Di KunjungiSebelum pergi berlibur hal penting yang harus Anda lakukan adalah mempersiapkan tujuan tempat wisata yang akan Anda datangi. Menyiapkan tujuan tempat wisata lebih awal dapat membantu Anda nantinya dalam penentuan rute tempat wisata dan akomodasi serta transportasi yang akan Anda gunakan nantinya. Ada banyak tempat wisata di Perancis yang dapat Anda besar wisatawan mancanegara pasti menjadikan Paris sebagai tujuan perjalanan wisata mereka di Perancis. Hal ini wajar saja karena memang Paris menjadi ikon utama dari negara ini. Namun apakah Anda tahu jika masih banyak kota di Perancis yang tidak kalah indahnya dengan Paris. Di negara ini Anda juga dapat mengunjungi berbagai tempat bersejarah di yang lain yang dapat Anda kunjungi ketika ke Perancis salah satunya adalah kota Normandy. Dimana arsitektur yang dimiliki kota ini tidak kalah indahnya dengan Paris. Kota ini juga memiliki penduduk yang sangat ramah serta garis pantai yang sangat indah. Sangat sayang untuk sekedar Anda jika Anda ingin melihat berbagai atraksi Anda harus pergi sedikit lebih jauh menuju kota Provence. Di kota ini Anda akan menemukan berbagai macam jenis atraksi unik dan menyenangkan. Seperti kayaking, wine tasting, dan AkomodasiTips selanjutnya adalah persiapkan akomodasi Anda selama Anda di Perancis. Banyak sekali akomodasi yang akan temukan ketika sampai di sana dan pastinya Anda akan kebingungan untuk menentukan akomodasi dari itu ada baiknya jika Anda memesan akomodasi yang akan Anda gunakan jauh sebelum Anda berangkat. Gunakan bantuan aplikasi atau website online yang memuat tentang akomodasi di memesan akomodasi secara online Anda dapat membandingkan harga dan fasilitas yang di tawarkan dari berbagai akomodasi yang ada di Perancis. Sehingga Anda dapat menentukan akomodasi terbaik yang akan Anda gunakan. Hal ini sangat bermanfaat untuk menghemat waktu Anda berniat untuk mengunjungi lebih dari satu kota, ada baiknya Anda juga memesan akomodasi secara online di kota yang akan Anda kunjungi tersebut. Karena jika Anda hanya melihat ada kamar yang kosong atau tidak hal ini setiap saat dapat berubah-ubah. Karena wisatawan asing yang datang ke Perancis tidak lah TransportasiDi Perancis sistem transportasi sangat tertata sehingga Anda akan sangat nyaman menikmati semua jenis transportasi yang ada di negara ini. Mungkin juga hal ini yang menjadikan negara Perancis menjadi negara yang paling di sukai para wisatawan transportasi yang mudah dan tertata, negara ini juga memiliki penduduk yang sangat ramah dan tidak ragu untuk memberi bantuan bahkan ke wisatawan Anda berlibur ke Perancis dan mengunjungi berbagai kota di negara ini sebaiknya Anda menggunakan transportasi kereta. Selain karena jalur kereta sudah menghubungkan semua kota yang ada di Perancis, transportasi kereta bisa di bilang transportasi paling murah yang dimiliki negara ini. Selain itu kondisi perkereta apian Perancis sangatlah nyaman untuk di gunakan setiap kereta di Perancis bisa Anda beli secara online. Namun pastikan sebelum keberangkatan tiket Anda adalah tiket yang aktif. Jika tiket Anda belum aktif Anda dapat mengaktifasinya di berbagai loket tiket yang sudah di sediakan pemerintah Perancis. Pastikan juga Anda datang 15 hingga 30 menit sebelum keberangkatan sampai lupa untuk check in tiket sebelum Anda menaiki kereta, karena jika Anda lupa maka Anda akan terkena denda. Jam keberangkatan kereta di Perancis pun sangat disiplin jadi sebaiknya Anda datang seawal mungkin. Jangan berangkat dengan jam yang sangat berdekatan dengan keberangkatan Makan Di PerancisMencari tempat makan yang halal di Perancis adalah hal yang sulit-sulit mudah. Hal ini karena Perancis belum sepenuhnya terbuka untuk wisatawan muslim. Namun bukan berarti tempat makan yang halal tidak ada. Jika Anda mau mencarinya Anda akan menemukan tempat makan yang halal. Anda juga dapat mencarinya secara online. Hal ini juga dapat Anda jadikan tips jalan-jalan ke makan di Perancis tidak hanya restoran, namun juga ada pedagang kaki lima yang menjual aneka makanan ringan ataupun makanan sehari-hari dengan cita rasa yang tidak kalah dengan restoran terkenal di Perancis. Jika uang Anda menipis ada baiknya Anda membeli makanan di pedagang kaki tips jika Anda ingin membeli makanan di Perancis, Anda sebaiknya mengecek harga makanan tersebut terlebih dahulu. Mengingat Perancis adalah negara yang maju sehingga serba-serbi yang ada di negara ini bisa di bilang di jual dengan harga yang cukup menguras dompet Anda. Jadi sebaiknya lihat harga dahulu sebelum Anda memesan khas Perancis tidak hanya di jual di restoran tetapi ada juga pedagang kaki lima yang menjualnya. Untuk harga biasanya pedagang kaki lima di Perancis sudah memajang harga makanan mereka di stand mereka masing-masing sehingga wisatawan lebih mudah untuk memilih itu tadi tips jalan-jalan ke Perancis tanpa tour guide. Bagaimana menurut Anda lebih baik menggunakan tour guide atau tidak? Menggunakan atau tidak menggunakan tour guide adalah pilihan Anda. Sesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan Anda. Selamat berlibur. Olehkarena itulah, kebanyakan orang lebih memilih ikut tur Eropa dibandingkan harus jalan-jalan sendiri. Pilihlah agent travel terpercaya untuk berlibur di Eropa, seperti AntaVaya misalnya. Lewat paket tur "13D Eropa Barat 7 Negara Super Sale" , kamu akan diajak keliling 7 negara indah di Eropa Barat selama 13 hari 10 malam. Eiffel Tower Bulan September 2017 kemarin, saya dan keluarga berkesempatan untuk jalan-jalan ke Paris. Kami berlima dari Indonesia. Tapi ada sepupu saya beserta temannya yang akan menjemput kami di Airport dan menemani kami jalan-jalan selama di Paris. Jadi totalnya bertujuh. Awalnya sih kami rencana mau jalan-jalan 1 hari 24 jam di Paris. Tapi kenyataannya tidak sampai 24 jam di Parisnya. Ini gara-gara pesawat kami delay 8 jam di Bangkok. Harusnya kami tiba di Paris tanggal 26 September 2017 waktu Paris. Namun karena delay, jadi kami tiba di Paris nya tanggal 26 September 2017 waktu Paris. Perbedaan waktu Paris dan Jakarta bulan September ialah 5 jam. Kalau waktu Paris, itu berarti waktu Jakarta/Bangkok. Tapi untuk bulan November, perbedaan waktu nya 6 jam. Jadi perbedaan waktu nya itu tergantung bulannya juga. DRAMA DI CDG AIRPORT Awalnya saya dan keluarga takut jetlag. Karena ini pertama kalinya kami naik pesawat penerbangan jauh, 12 jam di pesawat dari Bangkok ke Paris, yaitu waktu Jakarta/Bangkok sampai waktu Paris. Ada beberapa teman dan kerabat yang bilang, biar ga jetlag kita harus tidur di dalam pesawat nya. Waktu itu sih di pesawat saya tidak bisa tidur pules. Tapi begitu sampai di Paris, saya tidak merasa jetlag. Cuma ada kejadian yang bikin kepala saya pusing, hati berdebar-debar, perut mules, keringet dingin juga. Jadi ceritanya. Begitu pesawat tiba di Paris, papa saya mendadak ingin ke toilet yang ada di dalam pesawat. Karena sudah banyak orang yang ingin keluar dari pesawat, saya pun harus ikut keluar juga dan menunggu papa saya di luar. Ditunggu beberapa saat, kok papa saya belum keluar-keluar juga. “Where is my dad?“, tanya saya pada petugas Thai Airways di dalam pesawat. “He is outside. He walked out from the other side.“, jawab petugas Thai Airways nya. Oh man, ternyata ada dua pintu keluar di pesawat. Papa saya sudah keluar lewat pintu satunya lagi. Saya pun segera keluar untuk mengejar Papa saya, tapi saya tidak menemukannya. Akhirnya saya coba nanya ke petugas di Airport, kalau misalnya papa saya hilang itu bagaimana. Saya pikir, Bagasi aja biasanya ada counter untuk Lost & Found, masa orang ga ada. Saya waktu itu dengan tampang muka sedih nanya ke petugas di Airport yang ekspresi muka dan cara bicara nya yang super nyebelin. “Bienvenue à Paris! Welcome to Paris!” Inilah Paris, yang orang nya itu jutek, cuek, nyebelin, kasar, dan mereka tidak mau peduli kalau bukan pakai Bahasa Perancis. Dia sih bilangnya, coba aja keluar dulu dari Imigrasi, siapa tau udah keluar dari Imigrasi. Tapi cara dia menyampaikan, nada bicara, dan ekspresi muka nya itu nyebelin banget. Singkat cerita, akhirnya dari kejauhan papa saya manggil-manggil. Ternyata dia sudah mengantri untuk keluar dari Imigrasi, tapi dia putar balik lagi untuk mencari kami. Dan disaat itulah, semua orang melihat kami. Drama banget dah ini. Karena ada sedikit drama ini, kami akhirnya keluar dari Airport sekitar Ada sepupu saya dan temannya yang sudah menunggu kami di Airport. Saya pun merasa sangat tenang ketika sudah bertemu dengan sepupu saya dan temannnya itu. Karena tidak mungkin ada “drama hilang-hilangan” lagi. Temannya sepupu saya ialah orang Indonesia yang bisa bahasa Perancis. DARI CDG AIRPORT KE PARIS CITY CENTER Kami pun langsung beli tiket RER T+ one way untuk ke Paris City Center. Tiket T+ dari CDG Airport ke Paris City Center ialah 10,3 Euro per orang. Waktu itu kami mencoba untuk beli tiket lewat mesin nya, tapi gagal. Akhirnya kami beli tiket nya langsung di counter nya. Walaupun penjaga counter nya memang agak jutek juga, tapi setidaknya dia lebih helpful dibanding si petugas yang di dalam Airport tadi. Tujuan pertama kami ialah taro bagasi dulu dan istirahat sebentar di Hotel. Untungnya hotel kami tinggal naik sekali RER saja, tidak usah transit segala. Perjalanan dari CDG Airport ke Hotel kami yang berada di Boulevard Saint Michel ialah sekitar 45 menit. MAKAN DAN JALAN-JALAN MALAM DI PARIS Karena rencana jadwal perjalanan kami di Paris gagal, jadi setibanya di hotel, kami pun harus menyusun ulang itinerary nya. Kami juga harus mencari tempat makan yang enak, bisa dijangkau dengan jalan kaki dari hotel, dan yang menyediakan makanan Vegetarian untuk makan malam kami saat itu. Untungnya sebelum berangkat, saya sudah ada list Restaurant Vegetarian yang salah satu nya ada dekat hotel juga. Temannya sepupu saya pun langsung menelepon ke restorannya untuk reservasi tempat, karena biasanya restoran di Paris itu mengharuskan kita untuk reservasi tempat dulu. Singkat cerita, akhirnya waktu setempat kami jalan kaki dari hotel ke Restoran Vegetarian/Vegan yang bernama Saveurs Végét’ Berkat bantuan Google Maps, kami pun tiba di restorannya sekitar Itu artinya sudah waktu Jakarta. Memang berasa sih agak teler gitu, karena biasanya jam 2 pagi waktu Jakarta, kami sudah tidur. Namun disana kami baru mau makan malam. Makanan di restoran Vege ini enak, cocok dilidah. Tapi porsinya super besar. 1 porsi bisa untuk berdua sebetulnya. Untuk menu dan harga nya, silahkan liat sendiri di website nya ya. One of the best Vegetarian Restaurant in Paris Saveurs Végét’halles Waktu menunjukkan waktu setempat ketika kami selesai menyantap makan malam kami. Saya pikir kami langsung balik lagi ke Hotel. Ternyata, temannya sepupu saya itu mengajak kami jalan-jalan malam di Paris dulu. Soalnya keesokan harinya kami cuma bisa jalan-jalan ke Eiffel Tower saja, karena siangnya jam kami akan naik kereta cepat TGV dari Paris ke Bordeaux. Jalan-jalan malam di Paris ternyata sangat menyenangkan bagi saya. Udaranya sejuk, sepi, tidak banyak orang yang lalu lalang, pemandangannya juga sangat indah saat malam Saya terkagum-kagum oleh bangunan yang ada di kota Paris. Walaupun begitu, saya tidak boleh lengah, karena di Paris itu terkenal sekali dengan kasus pencopetannya. Jadi harus tetap waspada. Waktu itu pilihannya cuma 2, mau ke Notre Dame Cathedral atau ke Louvre Museum. Akhirnya kami pun pilih ke Notre Dame Cathedral. Untuk kesana kami melewati Seine River, lalu dari kejauhan juga kami melihat Eiffel Tower. Indah sekaliii. Ada teman yang mengatakan bahwa Eiffel Tower lebih indah diliat saat malam hari. Sayangnya, kami tidak punya cukup waktu untuk bisa menikmati Eiffel Tower dari dekat saat malam hari. Sekitar waktu setempat, kami pun tiba di Notre Dame Cathedral. Ini adalah salah satu katedral Katolik yang paling terkenal di dunia. Waktu itu kami hanya mengagumi katedral ini dari luar saja. Foto-foto sebentar, lalu langsung pulang ke hotel dengan berjalan kaki. BREAKFAST DI TROCADERO Kalau kalian baca Panduan Lengkap Wisata ke Paris versi saya, disitu saya mengatakan bahwa ada 2 tempat untuk bisa menikmati indahnya Eiffel Tower di Paris, yaitu di Champ de Mars dan Trocadé Nah karena saat ini Trocadéro merupakan tempat yang paling populer, saya pun memutuskan untuk pergi kesana. Kami naik Metro kereta bawah tanah dari Cluny La Sorbonne ke Trocadéro. Harga tiket T+ sekali jalan ialah 1,49 Euro. Berdasarkan rute yang disarankan oleh Paris Metro – aplikasi untuk mengetahui rute Paris Metro – dari Cluny La Sorbonne kami harus transit dulu di La Motte Picquet Grenelle, lalu ganti ke line 6 Hijau Muda ke Trocadéro. Di dalam perjalanan menuju Trocadéro, kami melihat pemandangan Eiffel Tower juga dari dalam kereta. Sudah tidak sabar untuk sampai di Trocadéro! Setelah 50 menit di perjalanan, akhirnya kami sampai juga di Trocadéro. Karena jam segitu di Paris masih agak gelap, pemandangan Eiffel Tower nya pun jadi belum begitu bagus. Eiffel Tower Kami pun berpikir untuk makan pagi dulu, baru setelah itu foto-foto sama Eiffel Tower nya. Tapi kami sempat foto-foto sebentar dulu sama Eiffel Tower. Karena tidak mau repot cari restoran, akhirnya kami memutuskan untuk makan pagi di restoran yang persis berada di seberangnya Trocadéro. “Bonjour!“, sapa pelayan Restoran Le Wilson pagi itu. Restoran itu menyediakan 3 paket Breakfast. Beda paket, tentu beda harga. Waktu itu saya dan mama pilih paket nomor 2, yang harganya 12,5 Euro atau sekitar Itu harganya sudah termasuk minuman hangat bisa pilih antara White Coffee, Hot Chocolate, atau Tea, minuman dingin bisa pilih antara Orange Juice atau 1/4 Bottle mineral water, 2 fried eggs with Ham / Bacon / Cheese, Croissant or Bread and butter or Toasts. Breakfast in Paris Croissants with Jam Meskipun agak mahal – harga untuk breakfast ga beda jauh dengan lunch – tapi makanannya enak! Menurut saya, worth it harga segitu untuk rasa, lokasi, dan pelayanan. Untuk menu dan harganya, silahkan liat sendiri di website nya ya. TROCADERO, EIFFEL TOWER Setelah kenyang makan pagi di Le Wilson, kami pun menyebrang jalan lagi menuju Trocadéro. Eh tapi kami pun harus kecewa, karena Eiffel Tower nya ketutupan kabut setengah! Ÿ™ Untung tadi pagi kami sudah ada sedikit foto bersama Eiffel Tower, walaupun itu kondisinya masih agak gelap. Sekarang malah lebih parah lagi, ketutupan kabut. Cuaca saat itu memang tidak bisa diprediksi. Katanya sih bisa turun hujan, untungnya waktu itu kami hanya berkabut saja. Kalau turun hujan, tambah repot. Walaupun Eiffel nya ketutupan kabut, tapi tetap saja disini ada banyak sekali pasangan yang melakukan foto pre-wedding. Saya lihat ada 3 pasangan loh yang foto pre-wedding. Belum lagi ada juga yang pacaran mesra disini. Suasananya jadi panas, walaupun sebenarnya cuaca agak mendung-mendung dingin gitu. Paris, a City of Love! Kami pun akhirnya jalan kaki sampai depan Eiffel Tower nya persis. Disini ada banyak sekali orang berkulit hitam yang berjualan gantungan kunci nya Eiffel Tower. Karena tau kami orang Indonesia – sepertinya tau dari bahasa yang kami gunakan – jadi mereka nawarin kami pakai bahasa Indonesia. “Beli 3 gratis 1”, rayu si penjual. Tapi kami tidak meladeni mereka, malah foto-foto saja bersama Eiffel Tower. Karena kami juga tidak punya banyak waktu lagi disini. Kereta kami dari Paris ke Bordeaux akan berangkat sementara saat itu waktu menunjukkan sekitar Belum lagi kami masih harus check-out dari hotel. Takut ketinggalan kereta, kami pun segera balik ke hotel lagi. LATIN QUARTER, SHAKESPEARE & CO BOOKSTORE Sebelum keberangkatan, saya sudah bikin list tempat-tempat yang ingin dikunjungi di Paris. Karena jadwalnya jadi berantakan, saya pun harus memprioritaskan mana saja tempat yang harus saya kunjungi pada kesempatan kali ini. Saya sudah mencoret Notre Dame Cathedral, Trocadero, Eiffel Tower, nah satu lagi yang mau saya coret ialah Shakespeare & Co Bookstore yang berada di kawasan Latin Quarter. Karena hotel kami memang berada di kawasan Latin Quarter juga, jadi mudah dijangkau dengan berjalan kaki. Shakespeare and Co Bookstore Waktu menunjukkan ketika kami sampai di hotel dari Trocadero. Saya bersama dengan papa dan kedua sepupu pergi ke Shakespeare&Co Bookstore dengan berjalan kaki. Sungguh menyenangkan berjalan kaki di sekitar Latin Quarter ini. Berasa nya lagi di Paris jaman dulu gitu Ÿ˜€ Sesampainya di Shakespeare&Co Bookstore, kami hanya melihat-lihat sebentar, foto-foto sebentar, lalu balik ke hotel lagi. Karena kami sudah harus berangkat dari hotel ke stasiun kereta Paris Gare Montparnasse. PARIS, I’LL BE BACK Tidak cukup rasanya hanya 1 hari kurang dari 1 hari malah! di Paris. Masih banyak sekali tempat wisata di Paris yang ingin saya kunjungi. Paris Opera, The Louvre, Palais Royal, Arc de Triomphe, Versailles, dll. Walaupun ketika di Paris saya merasa tidak aman karena banyak kasus pencopetan, orangnya juga yang jutek-jutek, tapi tetap saja ingin sekali kesana lagi suatu hari nanti. À bientôt, Paris!
Saransaya untuk yang mau jalan-jalan di PARIS .. 1. Pilih hotel di deket Gare du Nord, karena itu Stasiun Utama Paris, jadi yang dateng naik kereta/bis dari negara lain, gak repot cari2 hotel.. 2.
Terakhir kali ke Paris tahun 2016, musem semi tahun ini akhirnya I’m back to Pariiis! Jalan-jalan ke Paris, Prancis tahun 2022 ini memang penuh perjuangan karena harus nunggu 2 tahun pandemi dulu. Bahkan Desember 2021 saat visa Schengen sudah ditangan, trip harus being cancelled on the last minute karena Omicron merajalela. Layaknya balas dendam, libur Lebaran lalu saya puas-puasin stay lama di Paris dalam trip Eropa selama 4 minggu. Dari semua negara dan kota yang saya kunjungin, kita paling lama stay di Paris. Ada banyak attractions yang saya datengin, baru atau pun yang udah pernah didatengin saat jalan-jalan ke Paris, Prancis sebelumnya, termasuk Menara Eiffel. In this article, I’ll share with you the itinerary and destinations to visit in Paris for 7 days. Itinerary per hari disusun berdasar jarak yang berdekatan satu sama lain disertai dengan pilihan transportasinya, metro atau jalan kaki so you can copy and use it for your trip to Paris. BACA JUGA Liburan ke Washington DC. Things to See and Do in the US Capital in 3 Days Staycation di Ubud Bali. Hotel Ubud Murah VS Mewah Pengalaman Apply Visa Dubai UAE Lewat Maskapai Emirates. Simpel dan Cepet Banget! PERSIAPAN JALAN-JALAN KE PARIS, PRANCIS 1 bulan sebelum berangkat, saya apply visa Schengen lewat TLS Contact di Jakarta. Semua aplikasi saya urus sendiri, dan seperti sebelumnya, permohonan visa Schengen saya diapproved. Prosesnya 10 hari aja. Awal April, kita beli tiket flight Emirates dari Jakarta ke Paris harga tiket ke Paris bisa dicek disitu dengan transit di Dubai selama 1 hari. Setelah experience Dubai sedikit, kita terbang selama 7 jam menuju Eropa buat jalan-jalan ke Paris, Prancis. DAY 1 JALAN-JALAN KE PARIS, PRANCIS Hari pertama jalan-jalan ke Paris, Prancis saya sangat excited buat ngelihat setiap sudut Paris. Makanya, hampir seharian saya jalan kaki ke semua destinasi di bawah. Montmartre Montmartre jadi distrik pertama yang saya datengin selama jalan-jalan ke Paris, Prancis. Kawasan ini emang touristy banget karena dianggap sebagai kawasan paling cantik di Paris. Beda dengan area lainnya di Paris, vibe Montmartre emang beda, agak seperti countryside gitu. Hal ini karena di masa lalu Montmartre emang bukan bagian dari Paris, tapi desa di luar Paris, baru kemudian dijadikan bagian dari kota Paris. Alasan kenapa Montmartre jadi touristy banget selain karena indah, tapi juga punya artistic history. Banyak seniman yang tinggal dan punya studio di dan sekitar Montmarte pada akhir abad ke-19 seperti Vincent Van Gogh dan Claude Monet. Informasi tentang para seniman dunia yang tinggal di Montmatre pun bisa dibaca di mading di sepanjang jalan di Montmartre. Kamu wajib ke Montmarte saat jalan-jalan ke Paris, Prancis! Beberapa worth visiting attractions di Montmartre saat jalan-jalan ke Paris, Prancis diantaranya Sacre- Coeur, sebuah basilika yang berkubah putih; La Maison Rose, a historic house yang kini jadi restoran dan salah satu lokasi syuting serial Netflix Emily in Paris, dan Moulin Rouge serta tempat hiburan lain karena Montmarte juga dikenal sebagai a nightclub district. Dari stasiun Gare du Nord, saya jalan kaki dan hiking karena Montmartre ini hill selama 20 menit buat sampai di Montmartre, tapi kalian juga bisa kesini naik metro. Sebaiknya dateng pagi karena kalau siangan dikit, Montmartre penuh dengan turis dan bakal susah buat shopping di kios-kios sekitar, antre kalau mau masuk Sacre-Coeur, atau mesti antre buat duduk di restoran. Tip Saat mendekati Sacre-Coeur, biasanya ada orang-orang kulit hitam yang akan nawarin gelang. Kalau diambil biasanya mereka akan minta bayaran, jadi sebaiknya tolak aja. Jangan biarkan mereka nyentuh tangan kamu seenaknya apalagi maksa. 2. Galeries Lafayette Haussmann 26 menit jalan kaki dari Montmartre, tibalah saya di shopping center terpopuler di Paris, yaitu Galeries Lafayette. Gak cuma menarik karena penuh dengan luxury stuff, tapi Galeries Lafayette juga telah menjadi architectural landmark di Paris. Gedungnya sendiri sangat indah dipandang, mewah banget layaknya gedung opera karena Galeries Lafayette dibangun dengan mengambil inspirasi dari Palais Garnier. It’s very aesthetically pleasing terutama kubahnya. Kamu juga bisa menikmati view Paris for free dari rooftop Galeries Lafayette saat jalan-jalan ke Paris, Prancis. Selain Galeries Lafayette, di Boulevard Haussmann juga ada beberapa shopping centers lain yang sayang buat dilewatin seperti Printemps also a luxury department store, Zara, H&M dan lainnya. Shopping or window shopping ke mal-mal ini worth to do since Paris is the world’s fashion capital after all. It was a very nice experience ngecek dan bandingin model tas-tas Gucci, Dior, Chanel, Yves Saint Laurent, dll disana. Saya juga akhirnya menenteng a luxury bag tapi bukan di Galeries Lafayette but Printemps. 3. Palais Garnier Another architectural landmark yang mesti dilihat or visit saat jalan-jalan ke Paris, Prancis. Lokasinya deket banget dengan Galeries Lafayette jadi cukup jalan kaki kalau kesana. Palais Garnier atau Opera Garnier adalah Opera utamanya kota Paris hingga tahun 1989. Kini gedung ini hanya digunakan untuk pertunjukan balet tapi dibuka untuk umum sebagai monumen bersejarah. Di dalam Paris Garnier juga ada Bibliothèque-Musée de l’Opéra de Paris Paris Opera Library-Museum. Untuk masuk ke dalam Palais Garnier, kamu perlu beli tiket masuk 12 Euro. Waktu itu saya cuma ngeliat aja dari luar saat jalan-jalan ke Paris, Prancis. Itu pun udah amazed banget karena gedungnya cakep banget, campuran gaya baroque, classic, dan renaissance atau yang disebut oleh arsiteknya, Charles Garnier, sebagai gaya Napoleon III. 4. Place Vendome Di alun-alun yang juga dikenal sebagai Place Internationale ini ada banyak hotel bintang 5. Place Vendome sebenernya berada dekat dengan Louvre Museum dan Jardin des Tuileries cuma karena kaki saya pegel banget setelah seharian jalan kaki, akhirnya kita stop jalan saat sampai di Place de la Concorde lalu lanjut naik metro buat lanjut ke birthday party adiknya Adrien. DAY 2 JALAN-JALAN KE PARIS, PRANCIS Nation Market Marche cours de Vincennes Hari kedua jalan-jalan ke Paris, Prancis dimulai dari kawasan Nation karena hotel kita, hotel de l’Union berada di Nation. Kebetulan setiap hari Sabtu Marche cours de Vincennes atau biar gampang saya sebut aja Nation Market buka dari pagi sampai jam 12 siang. Mayan fun juga exploring local market di Paris, serasa nemuin hidden gem karena pasar ini bukan tempat touristy dan hanya warga Paris aja yang kesini di pagi hari buat belanja kebutuhan dapur. Di Nation Market berjejer pedagang yang jualan sayuran, buah-buahan, daging, cheese, makanan siap saji, sampai baju dan karpet. Kalau mau kesini saat jalan-jalan ke Paris, Prancis mesti pagi ya karena pasar akan dibongkar jam 12 siang. 2. Le Marais Dari Nation, saya dan Adrien jalan kaki melewati Place de la Republique untuk menuju ke Le Marais, a trendy districtnya Paris. Di Le Marais banyak things to do mulai dari shopping centers, tempat bersejarah, museum, restoran, pasar, bar, hingga shopping street. It’s a must visit saat jalan-jalan ke Paris, Prancis karena di Le Marais lah chic Parisians go and hang out, so it’s not just a tourist destination but locals love it as well! Satu tempat yang stand out di Le Marais adalah Hotel de Ville. Jangan tertipu dengan namanya karena Hotel de Ville bukanlah hotel melainkan kantornya dewan kota Paris. Gedung ini cakep banget bak kastil. Saya aja sampai nyempetin balik kesini lagi di akhir Europe trip demi mandangin Hotel de Ville. Di Le Marais juga, rumah tertua di Paris, milik Nicolas Flamel berada. Rumah yang dibangun tahun 1407 ini berada di Rue de Montmorency. Huhuhu sayangnya saya gak sempet kesana..next time deh. Tepat di seberang Hotel de Ville adalah BHV Marais, salah satu mal di Paris yang kini jadi host pameran produk UMKM Indonesia, Java in Paris. BHV Marais emang gak segede Galeries Lafayette tapi masih oke kok buat sekedar window shopping. Saya juga sempet menjelajah jalan-jalan kecil di Le Marais yang dipenuhi dengan jejeran butik brand lokal. Seru aja ngelihat produk dan brand yang cuma ada di Paris… Di sela-sela butik-butik lucu ini ada sebuah market yang menjual fresh produce, bunga dan makanan Prancis. Marché couvert des Enfants Rouges yang berada di Rue de Bretagne adalah pasar tertua di Paris. Cobain deh exploring market ini, you’ll feel the different vibe of Paris. Setelah muter-muter Le Marais akhirnya pilihan kita buat lunch adalah a tiny Vietnamese restaurant Minh Chau. Jauh-jauh ke Paris tapi kalau untuk urusan lidah saya tetep balik ke masakan Asia.. Karena terkenal sebagai trendy districtnya Paris, Le Marais punya banyak pilihan restoran, kafe, bar, dan museum. Salah satunya adalah Pompidou Center, museum dengan koleksi modern and contemporary art terbanyak di Prancis. Gampang banget buat ngenalin yang mana Pompidou Center karena gedungnya sangat distinctive, didekorasi dengan pipa-pipa raksasa di bagian depan. Selain itu ada juga Musee Picasso yang memajang beberapa koleksi terbaik Picasso. 3. Notre Dame Masih semangat buat exploring Paris by foot, saya dan Adrien lanjut menyusuri pinggir sungai Seine hingga sampai ke Notre Dame. Sayangnya, saya gak bisa masuk ke Notre Dame saat jalan-jalan ke Paris, Prancis kali ini karena Katedral ini masih direnovasi sejak terbakar tahun 2019 lalu. Untungnya udah pernah masuk sebelumnya… Notre Dame bisa dibilang adalah gereja terindah di Eropa yang pernah saya kunjungin. Memang saya suka banget ama arsitektur gothic, tapi dari sekian banyak yang udah saya kunjungin, Notre Dame Paris tetep nomor 1, disusul dengan Notre Dame Strasbourg. Notre Dame yang terletak di Ile de la Cite pulau kecil di tengah sungai Seine di pusat kota Paris dibangun pada 1160 dan rampung 100 tahun setelahnya. Namanya mulai menarik perhatian masyarakat sejak menjadi lokasi sentral dalam novel Victor Hugo, The Hunchback of Notre Dame. Kini, Notre Dame menjadi monumen yang paling banyak dikunjungi di Paris. 4. Shakespeare and Company Bookstore Sering ngelihat Instagram reels tentang Shakespeare and Company bookstore bikin saya kepingin banget kesini pas jalan-jalan ke Paris, Prancis. Ternyata gak susah buat nemuin tempatnya karena berada tepat di seberang Notre Dame. Dan seperti udah diduga, ada antrean yang mengular buat masuk ke toko buku legendaris ini. Shakespeare and Company bookstore dibuka pada tahun 1951 oleh George Whitman, seorang Amerika yang tinggal di Paris. Namanya diambil sebagai tribute untuk ulang tahun William Shakespeare yang ke-400 sekaligus untuk toko buku milik Silvia Beach yang bernama sama tapi telah ditutup saat Nazi menguasai Paris pada Perang Dunia II. Yang bikin Shakespeare and Company unik gak cuma namanya tapi juga fakta bahwa toko buku ini sering dijadikan tempat tidur bagi para penulis yang paling disegani dalam sejarah literatur moderen Ernest Hemingway, F. Scott Fitzgerald, Jack Kerouac, ­Allen Ginsberg dan lainnya. Untuk masuk kesini free tapi jumlah pengunjungnya dibatasi, makanya perlu antre. Kita juga gak boleh ambil foto di dalam toko buku. Buat saya, Shakespeare and Company adalah toko buku terbaik di Paris kalau lagi nyari buku berbahasa Inggris karena koleksinya lumayan lengkap, dibandingkan dengan toko buku di Paris lainnya seperti Fnac yang saya kunjungin di mal Westfield de Halles. 5. La Vallee Village Biasanya saya jarang shopping di awal traveling, kecuali saat jalan-jalan ke Paris, Prancis kali ini. Ada barang yang emang diincer banget makanya sejak hari pertama saya udah keluar masuk mal di Paris. Jadi setelah ke Shakespeare and Company bookstore, kita jalan kaki exploring beberapa mal di dekatnya yaitu La Samaritaine dan Westfield de Halles. Karena tas yang diincer gak ada, akhirnya kita naik kereta RER A kereta suburban dari stasiun Chatelet Les Halles menuju stasiun Val d’Europe. La Vallee Village adalah outlet village berkonsep open air yang memiliki lebih dari 100 stores di dalamnya, termasuk brand internasional asal Prancis seperti Celine, Yves Saint Laurent, dan Balenciaga. I enjoyed shopping here, lebih asyik disini daripada saat ke La Roca Village di Barcelona karena saat itu hujan terus. Branded stuff di La Vallee Village dibanderol dengan harga yang lumayan miring dibandingkan dengan di butiknya. Pas banget deh buat kamu yang demen branded goods, terutama Michael Kors, Coach dan Tory Burch. Hanya aja pas saya perhatiin, high end brands disini barangnya gak begitu lengkap dan kalau pun iya harganya sama aja dengan di butik, jadi there’s no point going far to La Valle Village. Saya aja akhirnya balik ke Paris buat belanja di Printemps. Untuk ke La Vallee Village, kamu perlu naik kereta RER A dari Paris yang tiketnya 10 Euro per orang. Setelah sampai di stasiun Val d’Europe, ikutin aja arus orang menuju mal Val d’Europe. La Vallee Village berada di balik mal Val d’Europe. Outlet village ini juga deket dengan Disneyland Paris jadi kalau kamu mau kesana saat jalan-jalan ke Paris, Prancis sebaiknya combine dengan agenda ke Disneyland Paris sekalian. 6. Djawa Kecewa karena gak dapet barang yang saya incer, buat ngobatin rasa sebel, kita putusin buat makan di restoran Indonesia. Adrien nemuin restoran Djawa dan kita pun langsung gak sabar buat nikmatin Nasi Goreng dan Opor Ayam di salah satu cabang Djawa yang berada dekat dengan stasiun metro Colonel Fabien tempat saya stay pas jalan-jalan ke Paris, Prancis tahun 2016. Restoran Djawa dimiliki oleh orang Indonesia keturunan Prancis. Saat ini ada 4 cabang Djawa di Paris, termasuk di 179 Quai de Valmy tempat saya makan. Rasa makanan disini lumayan enak, bisalah buat ngobatin kangen makanan Indonesia. Saat saya kesana, Djawa lumayan penuh dengan warga Paris yang lagi dinner. Rupanya, customernya emang kebanyakan warga lokal plus orang Indonesia yang tinggal di kota-kota di Eropa sekitarnya. Selain menyajikan makanan Indonesia pada umumnya, Djawa juga menyediakan makanan Indonesia vegan. DAY 3 JALAN-JALAN KE PARIS, PRANCIS Station F & La Felicita Karena pernah ngelihat video tentang Station F beberapa kali di CNBC International, pas Adrien ngajak kesini saya ngerasa kok tempat ini familier gitu ya. Station F bisa dibilang sebagai kampus startup terbesar di dunia atau the world’s largest startup facility. Di Station F ada lebih dari startup yang kerja disana atau ikutan progam inkubasi yang disediakan Station F bekerjasama dengan partners seperti Microsoft, Facebook, dll. Tujuan kita kesana sebenarnya buat lunch sekaligus kerja dari sebelah Station F, yaitu La Felicita, restoran terbesar di Eropa. La Felicita ini sebenarnya giant food court yang terdiri dari 5 eateries. Karena lokasinya persis di sebelah Station F, banyak employee dan entrepreneurs yang makan, hang out dan kerja dari sini. Adrien yang saat itu udah harus catch up dengan kerjaan pun milih kerja dari La Felicita, sedang saya lanjut ke Museum Louvre. Tapi bener deh, kalau jalan-jalan ke Paris, Prancis, kalian mesti cobain ke La Felicita. Tempatnya luas, dekorasinya cantik dan bervariasi, ada game corner, plus ruang kerja yang sangat nyaman kayak di library. 2. Museum Louvre Louvre sudah pasti masuk ke top of the list of things to do in Paris, begitupun buat saya. Dari La Felicita, saya naik metro untuk ke Louvre saat jalan-jalan ke Paris, Prancis. Tiket udah ditangan, karena saya beli di websitenya Museum Louvre. Jadi sampai sana saya tinggal tunjukin tiket di hape dan masuk ke dalam museum lewat jalur khusus online customer yang bebas antrean panjang. Museum Louvre adalah the world’s most visited museum dimana total pengunjung tahun 2019 mencapai sekitar 9,6 juta orang. Beberapa karya seni terbaik di dunia disimpan disini seperti Monalisa karya Leonardo da Vinci dan Venus de Milo. Piramida Louvre pun sangat ikonik, selalu jadi tempat selfie utama di Paris selain Menara Eiffel. Buat saya yang gak sering-sering amat ke museum, Louvre ini gede banget. Perlu waktu 1 hari buat menjelajah setiap sudutnya, but akhirnya saya ngabisin 3 jam di Louvre. Louvre terbagi menjadi 3 sayap yaitu Richelieu, Sully and Denon. Kebetulan karya seni yang paling banyak saya lihat ada di Sully, yaitu Italian paintings termasuk Monalisa, Islamic arts, dan Egyptian arts. Khusus untuk Monalisa, kondisinya mirip dengan kalau mau ngelihat Starry Nightnya Van Gogh di Museum of Modern Art NYC, yaitu harus antre. Hanya aja buat saya antrenya kebangetan, sekitar 30 menit, jadi ya udah saya putusin buat ambil foto lukisan Monalisa dari samping aja, gak perlu selfie. Sementara itu Islamic arts juga menarik meski koleksinya gak begitu lengkap dan artefaknya dicampur-campur, tidak dikategorikan per negara. Saya juga lumayan lama exploring karya seni Mesir. Ada banyak patung Sphinx, Anubis, dewa-dewa Mesir, sampai peti mumi dan topeng yang agak ngeri dilihatnya. Satu hal lagi yang menarik di Louvre adalah sisa-sisa Palais Royal yang bisa dilihat di dalam Louvre. Louvre memang menempati Palais Royal, bekas istana raja-raja Prancis. Untuk masuk ke Louvre, tiketnya 17 Euro online dan 15 Euro on the spot. 3. Tuileries Garden Taman yang jadi salah satu lokasi syuting Emily in Paris ini berada persis di sebelah Louvre. Jadi setelah 3 jam di dalam museum, saya sempetin kesini buat ngaso sebentar. Tuileries Garden atau Jardin des Tuileries adalah taman istana Tuileries yang dibangun pada abad ke-16, tapi setelah revolusi Prancis taman ini dibuka untuk umum. 4. Arc de Triomphe Salah satu ikon Paris serta tempat untuk melihat view Paris dari atas. Arc de Triomphe adalah monumen yang dibangun untuk menghormati mereka yang gugur dalam perang Napoleon dan Revolusi Prancis. Saya udah pernah kesana sebelumnya, cuma sayang aja kalau jalan-jalan ke Paris, Prancis tapi gak mampir kesini. Posisi Arc de Triomphe berada dalam satu garis lurus dengan Louvre, melewati shopping street terkenal Champs-Elysees Avenue. Cuma karena saya udah pegel jalan kaki, saya pilih naik metro untuk kesini. Saat jalan-jalan ke Paris, Prancis, kamu bisa sekalian shopping or window shopping di Champs-Elysees setelah ke Arc de Triomphe. Bersambung ke Part 2… Curious about my adventures in Europe and America ?. You can click the following links to see my traveling videos that have aired on Net TV Desa Hallstatt, Desa dengan Arsitektur Klasik di Pinggir DanauImutnya Park Guell, Dunia Fantasi Ala Gaudi di BarcelonaAda Turki Mini di Bosnia HerzegovinaNyobain Makanan Khas Bosnia, Kaya Rasa dan Pasti HalalThe Bean, Seni Kontemporer yang Ada di Film – film Hollywood Want to help support my travel? Help me to visit 50 more countries and write more travel stories & guides by donating here Watch my adventures & subscribe to my YouTube channel The Island Girl Adventures Namunkarena lagi ada pandemi COVID-19. jalan-jalan romantisnya secara virtual saja bersama dengan Antavaya Tur and Travel. Jalan-jalan romantis di kota Paris kali ini dipandu oleh Madam Mita. Wanita asal Bandung itu sudah tinggal di Paris selama 40 tahun lebih. Jadi wajar kalau dia tahu spot-spot yang anti mainstream bagi turis. Há voos diretos de São Paulo e Rio de Janeiro para chegar a Paris saindo do Brasil. Quem já está na Europa vai chegar a Paris de avião ou de trem a cidade tem 6 estações!. E de carro? Não recomendamos carro, não – leia neste post porque não recomendamos. Como chegar a Paris de avião A Air France, Latam e GOL voam direto a Paris desde São Paulo. A Air France voa direto a Paris saindo do Rio de Janeiro. A TAP e todas as outras cias. aéreas que voam do Brasil à Europa também chegam a Paris, saindo de São Paulo e/ou do Rio, com uma conexão. Se você já estiver na Europa, escolha o avião se vier de Portugal, Espanha, Itália, Reino Unido com exceção de Londres, Alemanha com exceção de Colônia, Stuttgart e Frankfurt, todo o Leste Europeu e Escandinávia. Dentro da França, Dentro da França, considere o avião se vier de/for a Nice, Toulouse, Biarritz ou Lourdes. Leia sobre transporte de/para os aeroportos mais abaixo. Serviços de transporte podem ter sido suspensos ou apresentarem horários e preços diferentes em função da pandemia da Covid-19. Atrações como museus, teatros, parques e outros podem estar temporariamente fechados. Consulte os sites oficiais indicados aqui para informações perca dinheiro no câmbio Como chegar a Paris de trem O trem é o melhor meio de transporte para quem vem de ou vai a Bruxelas 1h30, Londres 2h30, Genebra 3h10, Amsterdã 3h20, Colônia 3h20, Lausanne 3h40, Stuttgart 3h40, Zurique 4h e Frankfurt 4h. Munique 6h, com baldeação em Stuttgart e Barcelona 6h30, direto são destinos em que o avião, mesmo com os deslocamentos e antecedência para check-in, pode ser mais rápido escolha o trem se gostar mais ou se o preço estiver melhor. Na França, os TGVs ligam Paris com mais rapidez do que o avião somando deslocamentos e antecedência para check-in a Aix-en-Provence 3h, Avignon 2h45, Bordeaux 3h20, Marselha 3h20 e Strasbourg 2h20. Outros destinos domésticos, porém, permitem considerar o avião Nice 5h40 de trem, Toulouse 5h40 de trem, Biarritz 5h40 de trem e Lourdes 6h de trem. Para conseguir tarifas descontadas, compre suas passagens de trem a partir de 120 dias de antecedência se não aparecerem com 120 dias, aparecerão com 90 dias. Passagens com origem na França devem ser compradas na SNCF. Com origem no exterior, compre nos sites das cias. dos próprios países em Londres, Eurostar; na Bélgica, Thalys; na Holanda, NS Hispeed; na Suíça, SBB; na Espanha, Renfe. Leia sobre as 6 estações ferroviárias de Paris mais abaixo. Paris de carro Não faça isso! Estar de carro em Paris é uma grande roubada. O estacionamento é difícil e caro; o trânsito é complicado; entrar e sair da cidade requer atenção mesmo com GPS! e muita paciência. Se você vem de outro lugar na França, o ideal é entregar o carro e vir de trem ou avião. A mesma coisa para sair de Paris vá de trem ou avião à região que quer explorar, e alugue o carro a chegar. Isso vale para regiões como a Alsácia alugue ou deixe o carro em Strasbourg, Bourgogne alugue ou deixe o carro em Dijon, Provence alugue ou deixe o carro em Avignon, Aix ou Marselha, Côte d’Azur alugue ou deixe o carro em Nice, Vale do Loire alugue ou deixe o carro em Tours, Normandia alugue ou deixe o carro em Caen, Lyon ou Bordeaux. Como chegar e sair dos aeroportos de Paris Paris tem dois aeroportos na região metropolitana Charles de Gaulle e Orly e um aeroporto low-cost distante, Beauvais, que é vendido pela Ryanair como “Paris”. Charles de Gaulle CDG É o maior e mais importante; os vôos Air France e TAM vão para lá. O táxi agora tem tarifa fixa 50 euros até a Rive Droite e 55 euros até a Rive Gauche. As outras alternativas são ônibus adaptado Roissybus a Étoile, 12,50 euros o ônibus especial Le Bus Direct, 17 euros à Tour Eiffel ou às Gares de Lyon e Montparnasse trem suburbano RER B sai 11,40 euros Vans só valem a pena no trajeto hotel-aeroporto. O easyBus deixou de operar em outubro de 2016. Trânsfers do aeroporto para Paris Trânsfer compartilhado do Charles de Gaulle para Paris – compre com nosso parceiro Viator Trânsfer privado do Charles de Gaulle para Paris – compre com nosso parceiro Viator Trânsfers de Paris para o aeroporto Trânsfer compartilhado de Paris para o Charles de Gaulle – compre com nosso parceiro Viator Trânsfer privado de Paris para o Charles de Gaulle – compre com nosso parceiro Viator Orly É o aeroporto mais próximo da cidade; a TAP opera aqui. O táxi agora tem tarifa fixa 30 euros até a Rive Gauche e 35 euros até a Rive Droite. As outras alternativas são ônibus adaptado OrlyBus a Denfert-Rochereau, 9,20 euros ônibus especial Le Bus Direct a Montparnasse, Invalides e Étoile, 12 euros monotrilho OrlyVal combinado com o trem suburbano RER B, que sai 13,30 euros Beauvais Fica a 90 km da cidade e é a base das low-cost RyanAir e da WizzAir. Há ônibus fazendo a linha Beauvais-Porte Maillot, com partida 25 minutos depois da chegada de cada vôo. Custa 17 euros. Veja prós, contras, horários, duração e detalhes dos trajetos de/para os aeroporto em Paris transporte para os aeroportos CDG, Orly e Beauvais. Transporte de/para estações ferroviárias Não existe uma estação ferroviária central em Paris. Você pode chegar ou partir por seis gares espalhadas pela cidade Na Gare du Nord operam os trens de/para Londres, Bruxelas, Bruges, Amsterdã, Colônia e Lille. É servida pelas linhas 4 e 5 do metrô e pelas linhas B e D do RER. Na Gare de l’Est operam os trens de/para Reims, Strasbourg, Frankfurt, Stuttgart e de lá a Munique e Luxemburgo. É servida pelas linhas 4, 5 e 7 do metrô. Na Gare de Lyon operam os trens de/para Lyon, Dijon, Avignon, Aix-en-Provence, Marselha, Nice, Genebra, Lausanne, Basiléia, Zurique e Milão. É servida pelas linhas 1 e 14 do metrô e pelas linhas A e D do RER. Na Gare Montparnasse operam os trens de/para Tours, Rennes e de lá o ônibus ao Mont Bordeaux, Lourdes e Biarritz. É servida pelas linhas 4, 6, 12 e 13 do metrô. Na Gare operam os trens de/para destinos da Normandia, como Caen e Vernon de onde você segue de ônibus aos jardins de Giverny. É servida pelas linhas 3, 12, 13 e 14 do metrô e pela linha E do RER. Na Gare d’Austerlitz operam os trens de/para Orléans, Blois e Toulouse. É servida pelas linhas 5 e 10 do metrô e pela linha C do RER. Em todas as estações você encontrará pontos de táxi bem sinalizados, onde dá para pegar táxi 24 horas é comum esperar. Os táxis funcionam pelo taxímetro. Dentro de Paris, espere pagar entre 10 e 25 euros pela corrida ao seu hotel. Todas as estações são ligadas pelo metrô. Será inevitável encontrar lances de escadas não-rolantes no seu percurso. Para ver o trajeto entre a estação de chegada e o seu hotel e para qualquer outro deslocamento em Paris, use esta ferramenta da RATP. Como ir a Disneyland Paris Saindo de Paris Embarque na linha A do trem suburbano RER pegue nas estações Étoile, Auber, Châtelet-Les Halles, Gare de Lyon ou Nation e desça em Marne la Valée-Chessy. Dá 47 minutos desde Châtelet; a passagem ida e volta vai custar 15,20 euros. Vale a pena comprar um passe Mobilis zones 1-5 para usar nesse dia; vai custar 16,60 euros e vai dar direito também a quantos trechos de metrô e ônibus dentro de Paris você precisar naquele dia. O shuttle Disneyland Paris Express passa de manhã pela Gare du Nord, Opéra, Madeleine e Châtelet e leva à estação Marne La Valée-Chessy, retornando à noite. O trajeto entre Châtelet e a Marne La Valée-Chessy leva 1 hora. O trajeto é vendido juntamente com o ingresso do parque, a partir de 77 euros. Da estação Marne La Valée-Chessy, ônibus gratuitos da Disneyland Paris levam ao parque. Saindo do aeroporto CDG Há um TGV que vai do Charles de Gaulle a Marne la Valée-Chessy em 10 minutinhos. Compre na SNCF. Da estação, ônibus gratuitos da Disneyland Paris levam ao parque. O Magical Shuttle leva entre 60 e 90 minutos e serve também a vários hotéis do complexo Disney. A passagem custa 23 euros crianças de 3 a 11 anos pagam 10 euros. Nossa parceira Viator oferece opções de trânsfer coletivo, com ou sem ingressos, e também trânsfer privativo Disneyland Paris com trânsfer saindo do centro de Paris e ingresso de 1 dia para um ou dois parques Trânsfer privativo ida/volta para Disneyland Paris saindo de Paris ou do aeroporto Saindo do aeroporto Orly A melhor alternativa é o Magical Shuttle que chega em 1h10 à estação Marne La Valée-Chessy e serve também a vários hotéis do complexo Disney. A passagem custa 23 euros crianças de 3 a 11 anos pagam 10 euros. Receba a Newsletter do VNV Serviço gratuito Resolva sua viagem Passagens aéreas – veja os melhores preços no Kayak Hotel – encontre o seu no Booking Seguro viagem – compre com a Allianz Travel Aluguel de carro – pesquise na Rentcars em até 10x Trânsfers e passeios – escolha com a Viator
Jadi tanpa berlama-lama lagi, ini detail pengeluaran kami selama 5 hari 4 malam di Paris (catatan aktual berdasarkan data yang kami masukkan ke dalam aplikasi Trail Wallet): Tanggal. Harga. Rupiah. Kategori. Komentar. 2013-07-11. Rp 2,028,000.
1 Jakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta, IndonesiaSetiabudi, Jakarta Special Capital Region, IndonesiaAir line 7, mi 11, kmDriving route - - 2 Paris Saint-Merri, Paris, Paris, Île-de-France, FranceQuartier Saint-Merri, Paris, Paris, Ile-de-France, FranceAir line 7, mi 11, kmDriving route - - Extended route information 1 JakartaRW 08, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jakarta Special Capital Region, Indonesia RW 08, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia Latitude -6° 12' NLongitude 106° 50' ELocal time 1416 Asia/JakartaFlight route 7, mi 11, km 14h 7minThe flight distance between the nearest airports Jakarta CGK and Paris ORY is 7, mi 11, km. This corresponds to an approximate flight time of 14h 7min. Similar flight routes CGK → CDG , CGK → CRL , CGK → BRU , CGK → LUX , SUB → ORY Bearing WNWThe initial bearing on the course from Jakarta to Paris is and the compass direction is geographic midpoint between Jakarta and Paris is in 3, mi 5, km distance between both points in a bearing of It is located in Pakistan, Balochistan ‏پاکستان‎, بلوچستان.Distance 7, mi 11, kmThe shortest distance air line between Jakarta and Paris is 7, mi 11, km.Driving route - - The shortest route between Jakarta and Paris is according to the route planner. The driving time is approx. . Half of the trip is reached in .Time difference -5hThe time difference between Jakarta Asia/Jakarta and Paris Europe/Paris is -5 hours. This means that it is now 1416 in Jakarta and 0916 in Paris.2 ParisQuartier Saint-Merri, 4th Arrondissement, Paris, Paris, Paris, Ile-de-France, Metropolitan France, France Quartier Saint-Merri, Paris 4e Arrondissement, Paris, Paris, Paris, Île-de-France, France métropolitaine, France Latitude 48° 51' NLongitude 2° 21' ELocal time 0916 Europe/Paris How is the distance calculated? To calculate the distance between Jakarta and Paris, the place names are converted into coordinates latitude and longitude. The respective geographic centre is used for cities, regions and countries. To calculate the distance the Haversine formula is applied. Similar routes Similar distance ± Paris is just as far away from Jakarta as Jakarta from Lagos 11,564 km, London 11,718 km, Kano 11,053 km, Ibadan 11,517 km, Algiers 11,645 km, Accra 11,952 km, Hamburg 11,015 km, Barcelona 11,687 km, Kaduna 11,157 km. Jakarta to New York, Jakarta to Los Angeles, Jakarta to Chicago, Jakarta to Houston, Jakarta to Philadelphia, Jakarta to Phoenix, Jakarta to San Antonio, Jakarta to San Diego, Jakarta to Dallas, Jakarta to San Jose, Jakarta to Austin, Jakarta to Jacksonville, Jakarta to Indianapolis, Paris to New York, Paris to Los Angeles, Paris to Chicago, Paris to Houston, Paris to Philadelphia, Paris to Phoenix, Paris to San Antonio, Paris to San Diego, Paris to Dallas, Paris to San Jose, Paris to Austin, Paris to Jacksonville, Paris to Indianapolis, Languages Imprint
lL7L6Q.
  • ak2929k9h0.pages.dev/347
  • ak2929k9h0.pages.dev/22
  • ak2929k9h0.pages.dev/27
  • ak2929k9h0.pages.dev/107
  • ak2929k9h0.pages.dev/287
  • ak2929k9h0.pages.dev/162
  • ak2929k9h0.pages.dev/193
  • ak2929k9h0.pages.dev/85
  • ak2929k9h0.pages.dev/355
  • jalan jalan ke paris sendiri